Assalamu'alaikum...
Hari ini, aku sedang ingin mencari sesuatu (rahasia), hiihihihii... Terus, aku coba deh untuk cek ke lemari bawah... Di kamar bawah, masih tersimpan koper gede aku yang isinya adalah barang-barang pindahan waktu ngekos (3 tahun lalu), mau aku buka tapi aku buka lemari dulu deh...
Pas buka lemari, g nyangka sih akan sesedih ini perasaannya... Mau tau apa yang aku temuin dan bikin sedih... Oke baiklah, ada beberapa foto yang akan aku tampilkan tapi g semuanya karena nanti kebanyakan...
Aku kaget sih pas nemuin semua ini ada di lemari... Semenjak pindah kosan 3 tahun lalu, aku belum beberes barang-barang aku dong :(. Kebetulan banget aku nemuin buku surat Al-Ma'tsurat (seinget aku buku ini belum pernah aku baca deh semasa kuliah, masih bagus bgt kondisinya), aku mulai baca Al-Ma'tsurat itu baru-baru ini (download aplikasi di hp), yaa walau bacanya kalau lagi berhalangan aja biasanya... Supaya hati g resah, baca doa dan dzikir ini deh... Yang belum pernah baca, baca deh plus artinya juga, luar biasa lho, di dalam Al-Ma'tsurat ini ada doa yang kalau kita baca dan kita meninggal hari itu, in syaa Allah dosa-dosa kita terampuni dan ada juga doa terlindung dari binatang membahayakan pada hari di saat kita baca doanya... Aku menganggap ini adalah pengingat dari Allah supaya aku bs lebih rutin lagi baca doa dan dzikir pagi dan petang ini :). Kemudian, ada alat-alat merajut, terenyuh sekali pas nemuin ini sih (lebay lebay deh biarin), inget dulu aku dan beberapa temen sempet kenalan sama pengerajin lokal yang buka stand di FIB, terus aku dan temen-temen aku minta ibunya ngajarin kita merajut, jadilah kita les sama ibu itu... Merajut itu ternyata susah, butuh ketekunan dan konsistensi, aku orangnya g konsisten alhasil lubang bungannya bisa g sama besarnya, hahahhaa... Pengen suatu saat nanti bisa merajut sih... :)) Selanjutnya, ada 2 modem, ya ampun anak kuliahan yang tinggal di kosan g ber wifi bgt ya aku... Hidup harus pake modem... :(
Masa-masa kuliah dulu, aku wajib berkutat dan "bermain" dengan kamus... Kenapa pake kata "bermain" karena ya kadang memang menyenangkan juga buka-buka kamus... Kyanya selama 3 tahun ini aku bener-bener menaruh semua kamus ini di lemari tanpa kusentuh... Sejujurnya, aku kangen bahasa Jerman... Hahahaha... Padahal waktu masih belajar bahasa Jerman, aku udh kya mau stop... Sekarang 3 tahun lamanya bahasa Jerman g pernah dipake dan kangen aja gitu lho... Apalagi klo liat-liat kamus begini... hiks hiks hiks... 5 tahun lho aku berkutat dengan bahasa Jerman... Aku pun jadi inget bahwa dulu aku pernah punya cita-cita melanjutkan kuliah ke Jerman, tapi cita-cita aku sudah aku kubur dalam-dalam karena aku memilih melanjutkan kuliah di sini... Yah gpp, hidup itu penuh dengan pilihan yang harus kita putuskan dengan berani...
Di akhir pertemuan, aku bilang bahwa jika aku ke Jerman aku akan berkunjung ke rumah beliau untuk ketemu keluarganya juga tapi sampai saat ini, aku belum diizinkan ke sana... Semoga sempat ke sana untuk berkunjung dan memberikan oleh-oleh khas Indonesia... (niatnya sudah ada, sekarang sedang berikhtiar untuk mewujudkannya).
Hari ini, aku sedang ingin mencari sesuatu (rahasia), hiihihihii... Terus, aku coba deh untuk cek ke lemari bawah... Di kamar bawah, masih tersimpan koper gede aku yang isinya adalah barang-barang pindahan waktu ngekos (3 tahun lalu), mau aku buka tapi aku buka lemari dulu deh...
Pas buka lemari, g nyangka sih akan sesedih ini perasaannya... Mau tau apa yang aku temuin dan bikin sedih... Oke baiklah, ada beberapa foto yang akan aku tampilkan tapi g semuanya karena nanti kebanyakan...
Ada Al-Ma'tsurat, alat-alat merajut, dan modem.. |
Foto selanjutnya bikin sedikit melow dan berkaca-kaca :")
Yup, kamus :") |
Nemu sertifikat ini... |
Salah satu hal yang cukup berani aku ambil semasa kuliah adalah aku memberanikan diri untuk mendaftar sebagai Liaison Officer Hakim Mahkamah Konstitusi dari Jerman... Kalau dipikir-pikir lagi, ini nekat sih namanya... Jujur, bahasa Jerman aku g canggih lho, bisa-bisanya mau nemenin Hakim Mahkamah Konstitusi dari Jerman yang bergelar Profesor dan doktor honoris causa pula... Ya tapi untuk gilanya aku ambil resiko boleh lah... Dari dulu, aku selalu berpikir bahwa aku ini biasa aja, g pinter-pinter amat, tapi yang bedain aku dari orang lain itu aku berani untuk mencoba, aku berani untuk mengambil resiko... Banyak orang yang jauh lebih pinter dari aku, banyak bangeeet... Tapi ya saat ada acara ini dan aku ajakin, sedihnya mereka bilang mereka g PD untuk ikut event sebesar ini... Ya ampuuun, Allah udah menganugrahkan temen-temen aku itu otak yang cerdas lho, hanya karena belum percaya diri jadi g mau ambil tantangan, kan sayang.. Akhirnya, kesempatan itu pun jatuh kepada orang yang sebenernya biasa aja tapi mau nyoba dan berani ambil resiko, yaitu aku... Saat dinyatakan lulus seleksi, agak shocked sih, ngeri karena ini bawa nama Indonesia, wah tapi aku g mau mengecewakan Indonesia sih, I'll do my best, baca-baca kamus, latihan ngomong di cermin...
Lagi pula di balik semua hal yang aku rencanakan aku sebisa mungkin berdoa,"Ya Allah, aku akan berusaha, kalau ini yang terbaik, loloskanlah, jika tidak jangan diloloskan". Oleh karena itu, setiap aku mendapat kesempatan langka, aku selalu yakin, itu semua adalah keputusan terbaik Allah buat aku, aku g boleh setengah-setengah dan bismillaah harus aku jalani beserta resiko yang mungkin akan aku hadapi... Saat menjalani aktivitas sebagai L.O. aku bahagia dan merasa Allah memberi kesempatan luar biasa kepada aku. Aku bisa dialog langsung sama Pak Mellinghoff, aku bisa ngelatih bahasa Jerman aku, aku bisa kenal banyak orang, aku berkesempatan makan di dalam istana bogor, aku bisa berkunjung ke istana negara, dan ketemu bapak presiden RI. Pak Mellinghof itu baik sekali orangnya, walau profesor tapi g sombong... Waktu ada dinner yang dihadiri bapak presiden, aku bilang ke beliau "Wah aku pengen banget bisa lihat Pak Presiden secara langsung tapi sayangnya L.O. g diperbolehkan, harus tunggu di luar ruangan" dan tebak dong Pak Mellighoff bilang apa, "Kalau kamu mau, kamu bisa tetap di sini nanti saya yang akan bilang kalau kamu harus di sini." Wah baik banget, tapi aku nolak secara halus, hehehehe... Pengalaman yang menyenangkan deh, beliau udah aku anggep kya Opa aku dan mungkin dia angep aku ini cucunya, hihihihi...
Jadi, setelah 5 tahun aku belajar bahasa Jerman tapi sekarang kerja dan kuliah yg g ada kaitannya dengan Jerman, aku g akan bilang semuanya sia-sia... Dengan aku kuliah di sastra Jerman aku dapet banyaaaaak bangeeet pengalamaaan yang luar biasaaaa... Bagi aku, belajar itu, menuntut ilmu itu, g akan ada yang sia-sia... Itu prinsip aku, se ngga nyambung apapun dengan kehidupan sekarang (keliatannya), padahal mah semua hal itu saling berkaitan... Mungkin orang g akan liat dampaknya secara langsung tapi apa yang aku dapatkan selama hidup aku ini adalah apa yang membuat aku jadi orang yang sekarang ini...
Baiklah, kita lanjutkan ceritanya... Aku ini orang yang sangat menghargai kedekatan personal, jadi setiap aku magang atau ikut kegiatan atau di detik-detik perpisahan, aku biasanya akan bagiin selembaar kertas ke orang-orang di sekeliling aku untuk isi opini meraka tentang aku dan juga kritik sebenernya (ini tujuannya supaya aku bisa introspeksi diri aku). Dan, hari ini, aku menemukan beberapa tulisan orang lain buat aku, ada dari temen-temen magang, dari supervisor aku saat magang, dan dari Pak Mellinghoff...
Terharu aku bacanya :") |
Selain benda-benda yang membuat aku sedih dan hampir nangis, ada juga benda yang buat aku ketawa, aku menemukan kertas di bawah ini...
Coba tebak, kenapa bikin ketawa? |
Frau Makeen Gahllaw banget namanya???? What??? Hahahhahahaha.... Ditutup dengan ketawa-ketawa ajalah... Kreatif... (Bukan aku yang kreatif tapi yang mencetuskan namanya :")
No comments:
Post a Comment