Sunday, October 30, 2016

Temu Pendidik Nusantara 2016 : Bermain, Cara Belajar Terbaik Untuk Anak Usia Dini (Part 2)

Assalamu'alaikum,

Ini part 2 nya, kenapa dibuat 2 parts, biar part 1 itu banyakan bagian seriusnya dan part 2 ini agak lebih santai dan banyak cerita juga foto2nya... :))

Konferensi mulai pukul 8.30 dan aku seneng konferensinya tepat waktu:))

Dimulai dari aku yang nyasar dulu ke lantai 2 padahal ruangannya di lantai 1, hahaha... Jadilah pas masuk kelas udh hampir penuh kecuali bangku di depan deket pembicara, yaudah duduk di situ aja :)
Seru kok, aku seneng bisa duduk di depan :) Aku pun seneng banget pas tau ada Chiki Fauzi karena aku pengen banget ikutan ngajar di pulau-pulau kaya yang dia lakuin.
Beginilah posisi duduk aku :)
Capture dari IG @Ayomain ,difollow ya :)
Kalau lagi ikut kegiatan harusnya sih emang jangan setengah2, kali ini aku all out kok :)
Kali ini aku aktif banget, dari aktif nyatet, aktif dengerin serius, sampe saat abis nonton film "The Beginning of Life" dan diminta ada yang mau kasih pendapat, aku langsung angkat tangan dan jadi orang pertama yang memberikan komentar, hehehe... :) 

Rangkuman materinya sudah aku jabarkan di part 1 pada judul yang sama ya, jadi kita langsung loncat ke simulasi bermain, pengenalan bentuk geometri, seruu banget, ini dia sebagian foto-fotonya...

Dapet foto saat anak sedang meloncat itu senengnya bukan main, hehehe...
Anak-anak diajak main sama Ka Ale, Chiki iringin pake gitar biar tambah semangat, oh iya ada lagu yang liriknya dibuat untuk belajar geometri, kreatif ya... :)

Mendarat dengan sempurna :)
Ini dia foto kebersamaan kita semua, satu kelas ada 20an orang... Seru banget alhamdulillaah... Terus ada beberapa orang yang nyamperin aku, mereka tau aku guru cikal waktu pengenalan diri mungkin ya... Terus nanya2 tentang Sekolah Cikal, mereka seneng sama suasana sekolahnya, sama kelasnya juga (kelas di cikal itu emang dibuat nyaman dan dekoratif dengan hasil karya murid). Terus ada yang nanya, "Di sini ada kolam renangnya ya?", aku jawab "Iya ada, di sana, kalau selesai club jam 4 sore, guru-gurunya juga boleh berenang, seru banget kan... (bukan promosi berbayar lho ya sekali lagi, hihihii...). Terus ada satu orang yang tertarik ngelamar di Cikal, biasanya yang mau ngelamar di Cikal selalu nanya sama aku "Cikal lagi buka lowongan g?" Aku akan jawab "Saran aku, kalau mau ngelamar masukin CV aja, g usah tunggu sampe buka open recruitment, karena apa, karena kalau oprec itu saingannya akan banyak banget (bisa sampe 50 orng lebih) tapi yang diterima mungkin cuma belasan... Waktu dulu, aku ngelamar, barengan aku cuma 3 orang dan cm aku yang ngelamar jadi guru selebihnya jadi admin, alhamdulillah aku diterima" (Cikal lagi banyak banget peminatnya, kalau dulu belum sefamous ini, hihihihi... Makin ke sini makin famous, makin banyak yg nanya2in aku gmn caranya masuk cikal...). Kalau pendapat aku pribadi apa yang bedain cikal dari sekolah lainnya adalah bisa jadi karena guru-gurunya, temen-teman aku itu kreativitasnya gokil-gokil banget dan selalu aja banyak ide dan aku salut sama salah satu ownernya, yaitu Bu Ela yang selalu inovatif :))
TEMU PENDIDIK NUSANTARA 2016

Ngobrol-ngobrol sebentarlah sama Chiki Fauzi, aku tanya-tanya sedikit tentang menjadi sukarelawan mengajar anak pulau. Terus Chiki bilang coba ngobrol sama Ka Asta krn Ka Asta ketuanya (yang jadi moderator pas di kelas). Ngobrolah aku sama Ka Asta, aku bilang aku tertarik sekali bisa ngajar anak-anak di pulau. Akhirnya aku follow IG @jelajahpulauid nya deh... Aku selalu kagum sama orang-orang yang tergerak hatinya untuk peduli akan pendidikan, terutama pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung agar mendapatkan pendidikan yang layak, salut kakak-kakak, semoga aku bisa ikutan dan banyak belajar, aamiin :))
Aku menikmati banget masa cuti aku ini, karena apa, karena aku jadi punya banyak waktu untuk ikut seminar, konferensi, ketemu banyak orang, ngobrol dan bahas hal aku sukai, aku pengen suatu saat nanti  bisa all out di kegiatan sosial sih, cuma eh ini dia kalo pas cuti gini mobilisasi banyak tapi pemasukan bulanan g ada, hahahha... (well, tapi aku selalu yakin, Allah itu Maha Kaya, rezeki itu Allah yang mengatur dan aku tekankan di sini bahwa rezeki itu tidak hanya berupa uang tapi termasuk juga teman yang baik, lingkungan yang baik, kehidupan yang berkah, hidup yang bahagia dan masih banyak lagi). Alhamdulillah semoga dapat selalu bersyukur :)
Kalau ditanya kenapa baju aku agak formal (krn biasanya aku cuek banget), abis ini mau ke nikahan temen soalnya... hehehe...
Semoga g hanya seneng dapetin sertifikatnya aja, tapi gimana caranya setelah dapet sertifikat itu, ada ilmu yang bisa diambil... Sekarang, aku berusaha untuk tulis di blog sih klo ikut kegiatan, bukan untuk show off atau apa, ini supaya ilmu yang aku dapetin g aku simpen buat diri aku sendiri aja tapi bisa aku sebarkan ke orang lain juga, semoga in syaa Allah bermanfaat... Salah satu pahala yang g akan putus saat kita meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat kan... :)
Ketika aku nulis pun aku jadi belajar lagi tentang apa yang udah aku catet, semoga g hanya jago secara teori tapi prakteknya juga karena to be honest, praktek itu jauuuuh lebih sulit daripada teori... Yup, begitulah...
Alhamdulillah ya Allah, enak banget dapet makanan khas Indonesia, yummy...
Materi sudah selesai, saatnya makan (tapi sebelumnya sholat dzuhur dulu sih karena udah adzan), lidah bersyukur, alhamdulillah...
Apa sih maksudnya lidah bersyukur? Maksud aku, alhamdulillaah aku punya lidah yang g rewel masalah makanan... In syaa Allah asal makanannya halal, aku makan kok :) Kalau pun rasanya g sesuai aku akan menjadikannya sebagai tambahan wawasan rasa (kya wasabi dan kimchi.. rasanya uniiik bgt... :s).

Sekian cerita aku, semoga yang baca g pusing karena tulisan aku berantakan dan g terstruktur... Loncat-loncat... Untungnya di blog sendiri, hehehehe... Coba kalau di tulisan ilmiah udh banyak yang harus diperbaiki sih pastinya, hehehe...

Selamat beraktivitas semua, jangan lupa berdoa ya... Kamu pasti bisa melewati tantangan hidup ini :))

Temu Pendidik Nusantara 2016 : Bermain, Cara Belajar Terbaik Untuk Anak Usia Dini (Part 1)

Assalamu'alaikum,

Jumpa lagi di tulisan versi serius :)

Kemarin, hari Sabtu, 29 Oktober 2016, aku ikutan konferensi Temu Pendidik Nusantara (TPN) 2016. Aku ambil kelas kreativitas: Bermain, Cara Belajar Terbaik Untuk Anak Usia Dini, aku pilih yang diadain di Sekolah Cikal hahaha, sekolah tempat aku ngajar tapi lagi cuti. Sebenernya TPN ini diadain di beberapa tempat dan ada puluhan kelas (dengan tema berbeda-beda tentunya) yang bisa dipilih, seru banget kan. Oh iya karena aku dari Sekolah Cikal dan penggagasnya adalah Kampus Guru Cikal jadilah gratis pas ikutan, alhamdulillah seneng banget... Aku selalu tertarik ikut konferensi, seminar, atau sejenisnya. Jika ditanya kenapa? Ya, aku suka aja ketemu sama banyak orang, dapet temen-temen baru yang unik-unik, ngobrol dan dapet ilmu baru, wawasan bertambah, dan masih banyak alasan lainnya...

Ini posternya :)
Baiklah kita mulai saja memaparkan rangkuman konferensinya :)

Dibuka oleh Mba Rifa yang merupakan aktivis komunitas Ayo Main. Komunitas ini muncul akibat masalah yang timbul di masyarakat perkotaaan, diantaranya adalah ketika anak-anak di kota tidak punya tempat utuk bermain (situasinya tidak kondusif untuk bermain). Oleh karena itu, komunitas ini dibentuk agar dapat mewadahi keluarga untuk bermain. Mba Rifa bilang tidak bisa dipungkiri bahwa
"Bermain itu adalah fitrahnya anak-anak"
Dalam islam sendiri juga ada tahapan-tahapan bagi anak, saat anak berusia 0-7 tahun, dikatakan bahwa anak itu adalah raja. Artinya apa, anak diberikan kebebasan untuk bermain, termasuk di dalamnya mengeksplorasi, memenuhi rasa keingintahuannya yang tinggi, mencoba hal-hal baru, dan lain sebagainya.
Salah satu program yang diadakan @Ayomain adalah 
1. Main Sama Ayah (aaah so sweet)
Program ini tercetus karena isu sosial yang berkembang di masyarakat, yaitu krisis keterlibatan ayah. Mungkin krn sistem pemerintahan saat ini yang menyebabkan orangtua lebih menghabiskan banyak waktu di luar rumah sehingga setelah sampai rumah orangtua sudah lelah dan sekarang itu bapak-bapak terlihat kaku kalau bermain sama anaknya.
Pendapat aku: Mungkin aku kurang sependapat dengan pernyataan bahwa bisa jadi karena sistem pemerintahan karena menurut aku semua itu tergantung niat masing-masing individu, misal: seorang bapak, jika memang niat dan mau, ia akan meluangkan waktu untuk anaknya, ada banyak cara, misalnya mengambil pekerjaan yang lebih fleksibel waktunya.  

Setelah dibuka oleh Mba Rifa dari @Ayomain, ada 2 pembicara yang diundang, yaitu Ka Belinda dan Chiki Fauzi. Ka Belinda ini merupakan psikolog anak yang juga mengambil kursus singkat di Amerika mengenai Theraplay dan supaya bisa memegang lisensinya, ia harus mengadakan seminar yang terkait dengan hal tersebut. Kalau pembicara kedua, pasti sudah banyak yang kenal ya.. Chiki Fauzi ini adalah anaknya Pak Ikang Fauzi dan Ibu Marissa Haque, ia merupakan seniman dan juga relawan pendidikan. 

Sebelum masuk ke pembicara pertama, semua yang ada di kelas itu diajak nonton film bagus banget, judulnya " The Beginning of Life"
Coba aku ceritain isi dan nanti akan ada tambahan pendapat akunya ya (caelah, ini ceritanya latihan menganalisis, tapi bisa jadi dihiasi komentar berdasarkan perasaan, hahahhaa...)

Awalnya, ditampilkan bagaimana perjuangan ibu melahirkan bayi... Di film ini, bagusnya banyak pendapat dari ibu, ayah, dan akademisi. Ada  ibu yang berkomentar bahwa seorang anak yang baru ia lahirkan itu, makhluk kecil itu, membuatnya jatuh cinta dan sayang bahkan tiba-tiba bisa mengalahkan rasa sayangnya kepada orangtua. Sang ibu rela menjadi pelindung anaknya dan akan melakukan yang terbaik untuk anaknya (ini terharu banget sih pas nonton). Jadi sadar sih sebenernya cinta yang ibu punya ke anaknya tuh lebih besar dari sekedar yang ibu perlihatkan... Maksud aku, kita tuh g bisa ngebayangin cinta ibu yang begitu besar dari semua kasih sayang ibu yang ditunjukin ke kita karena jauh lebih lebih besar lagi kasih sayangnya, yang mungkin g akan kebayang dari sisi kita sebagai anak.
Masuk ke tayangan anak-anak dengan segala rasa keingintahuannya, dengan keterampilan mengeksplorasinya yang luar biasa. Ada profesor yang bilang (g sempet nyatet nama dan dari Universitas mananya),
"Baby is The Best Learn Machine in The World"
"The Best Learner and The Best Scientist"
Dikatakan juga bahwa bayi itu bukan kertas kosong. Setau aku memang ada teori tabula rasa yang menyatakan bahwa bayi yang baru lahir itu seperti kertas kosong, orang dewasa dan lingkunganlah yang akan mengisinya.
Pendapat aku: aku sangat yakin bahwa bayi itu saat lahir ke dunia sudah diberkahi sesuatu apalah itu namanya, di dalam dirinya dan itu aku percaya sebagai pemberian Allah. Jadi, bukan kertas yang kosong kalau mau diistilahkan, tapi memang aku setuju bahwa bagaimana bayi itu berkembang akan sangat dipengaruhi oleh stimulasi dari orang dewasa di sekitarnya. Aku juga tiba-tiba jadi inget teori Chomsky dan para linguis, ada dua pendapat juga mengenai bahasa, ada yang bilang bahasa pada anak itu ada karena kosa kata yang ia peroleh dari sekitarnya tapi ada juga pendapat yang mengatakan bahwa di dalam otak manusia itu sebenernya ada semacam bank untuk menyimpan data dan itu termasuk bahasa, jadi sebelum anak memperolehnya dari luar anak sudah mempunyai itu, Lagi-lagi aku setuju bahwa memang otak manusia itu ya karunia Allah, ada hal yang  g akan pernah ketebak manusia meski dia ilmuwan sekali pun. Allah Maha Besar.

Nah, lanjut ke kata-kata menarik dari profesor yang ada di film itu ya. Ini aku terjemahkan ke bahasa Indonesianya aja ya, semoga g salah, in syaa Allah ngga soalnya ada subtitle bahasa Indonesianya pas nonton, hehehe...
"Anak dengan Rasa Kepercayaan Diri yang Tinggi akan Berani Mengambil Resiko"
Terus ditampilkan bagaimana anak bermain, ia akan mencoba menaiki tangga-tangga besi dan bergelantungan.
Lanjut ke bagian otak, Prof. Shnokoff dari Harvard University mengatakan,
"Setiap Detiknya Anak Menyambung Neuron di Otaknya"
Nah ini, pembicara pertama akan membahas lebih lanjut megenai hal ini, Ka Belinda bilang bahwa untuk menyambung neuron-neuron yang ada di otak itu, perlu adanya stimulasi karena jika tidak, bisa hilang.
Prof. Chuhna (dari Uni mananya lupa), bilang,
"Kaisih Sayang Mengikat Neutron-neutron di Otak"
Pendapat aku: sebagai orang awam (hihihii...), make sense sih buat kau. Pendapat aku, segala sesuatu yang positif itu bisa menambah neutron-neutron di otak. Kasih sayang kan salah satu bentuk penyaluran energi positif kan jadi ya sangat mungkin dapat mengikat neutron-neutron yang ada di otak kita.
Kemudian, masuk ke tayangan peran serta ayah di dalam merawat anak. Pendapat aku sih tanyangannya so sweet banget, selalu kagum sih sama laki-laki yang bisa main sama anak-anak.
Prof. Hekman dari University of Chicago bilang,
"Jika Ayah Membantu, Ibu Akan Mudah Melalui Masa Menyusui"
Pendapat aku: Ya iyalah, bayangin ya, udah abis melahirkan belum hilang rasa sakitnya terus ke part menyusui dimana yang aku denger-denger dari temen2 aku sih, part ini itu butuh perjuangan banget, bisa g tidur krn harus menyusui bayi tengah malem, terus area menyusuinya berdarah atau gompal karena kegigit bayinya (aku bicara fakta lho ya bukan bicara tabu). Terus ya bener banget, setidaknya suami itu ikut membantu istrinya dengan cara gantiin popok, gendong bayi sampe dia tidur, dll, biar istrinya istirahat sebentar.
Di film, disebutin, negara maju seperti Finlandia, Denmark, dan Swedia, negara tersebut mendukung ibu dan ayah untuk merawat anak, makanya ada cuti g hanya buat ibu tapi buat ayah juga... So sweet banget sih, nah gini dong ngurus anaknya bareng-bareng... :") Di Denmark, cuti seorang ibu itu 1 TAHUN lho :))

Di film ini, ada perjalanan menarik dari seorang ibu yang bekerja kemudian ia cuti melahirkan dan bosnya memintanya segera kembali bekerja. Sang ibu memilih merawat anaknya di rumah, terus orang-orang beranggapan dia g melakukan apa-apa makanya orangtuanya memintanya bekerja dan dia bilang "saya di rumah itu mengurus anak, dibilang g melakukan apa-apa, memangnya mengurus anak itu pekerjaan mudah". Sebagian orang berkomentar ketika bekerja kamu kan masih bisa mengurus anak, yang terpenting adalah kualitas. Bagi ibu tadi bukan hanya kualitas yang terpenting dalam membesarkan anak tapi juga kuntitas. Ibu tadi juga mengembalikan perkataan kepada bosnya, apabila yang terpenting adalah kualitas, bisakan ia hanya bekerja 10 menit saja per hari dengan kualitas yang sangat baik. 
Pendapat aku : Setuju banget, dalam mengurus anak itu bukan hanya kualitas aja yang penting tapi juga kuantitas... Seberapa banyak waktu yang bisa kita luangkan sebagai orangtua untuk anak kita. Ini pemikiran orang-orang maju sih menurut aku, yang mengerti bagaimana mengurus anak itu penting banget (mengurus dalam artian juga bermain sama anak, menstimulasi anak dll). Jauh sebelum orang-orang sadar akan hal ini, Allah itu sudah memberi tahu, islam itu indah banget, jihad seorang wanita adalah di rumah, menjadi madrasah bagi anak-anaknya, taat pada suami, itu jihad. Islam tidak melarang wanita bekerja tapi jihadnya seorang wanita ya di rumahnya. Aku merasa lebih terbuka sih pikirannya karena dulu itu aku orang yang kekeh banget mau kerja tapi makin banyak belajar makin tahu, jika aku dapat membagi waktu mungkin g masalah. Yang jadi masalah adalah ketika bisa-bisanya lebih mementingkan pekerjaan daripada anak sendiri di rumah. Aku tidak sedang menganggap ibu bekerja itu tidak baik ya, mama aku pun seorang wanita karir. Aku menghargai keputusan seorang ibu, yang memilih di rumah atau pun bekerja.

Lanjut, ditampilkan tayangan ayah yang sedang main sama anaknya, cara ayah main sama anak itu beda sama ketika seorang ibu yang main dengan anaknya. Contoh di tayangan, ayahnya bisa aja megang kaki anaknya dan buat kepala anaknya di bawah, main koprol ke belakang juga hahaha... Di film dibilangin bahwa,
"Justru Cara Ayah yang Berbeda dalam Merawat Anak itu Yang Dibutuhkan"
Pendapat aku: setuju banget, aku jadi inget pelajaran yang aku dapetin di perkuliahan. Dosen aku menjelaskan bahwa memang ada hal-hal yang hanya dapat dipelajari dari ayah (seorang laki-laki). Saat belajar naik sepeda, kalau belajarnya sama ibu, namanya wanita itu khawatiran, takut anaknya jatuh, g tegaan. Nah kata dosen aku makanya ketika belajar sepeda itu paling sesuai jika ayah yang mengajarkan, ayah bisa tuh yang namanya dari megangi jok sepeda anak untuk dituntun sampe akhirnya saat anak asyik menggowes eh di lepas gitu aja.. 

Masuk ke pembahasan bermain, bagaimana sih sebenarnya anak bermain itu, sebagian orang dewasa berpikir bahwa ketika anak bermain selalu dikaitkan dengan alat permainan edukatif (yg tidak jarang harganya mahal), sebenaranya kata salah satu praktisi pendidikan di film itu,
"Bagi Anak Mengubah Benda Menjadi Mainan Itu Lebih Menarik Dari Diberikan Alat-alat Edukatif (yg sudah jadi)"
Bermain itu tidak selalu harus memakai alat permainan edukatif kok, gunakan saja benda di sekitar kita, misal ada kardus bekas, bisa dibuat jadi rumah-rumahan, bisa cat bareng anak-anak atau kumpulkan dau di halaman untuk ditempelkan di rumah-rumahan tersebut.

Masuk ke tayangan aanak yang tumbuh pada keluarga prasejahtera, yang tidurnya di bangunan g permanen, yang kalau hujan bocor (sedih dan miris liatnya :().
Ada penelitian yang menyatakan bahwa,
"Perbedaan Perkembangan Bahasa Anak Usia 4 Tahun pada Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Profesional Bisa Memiliki Selisih 30 Juta Kosa Kata"
Komentar aku: tercengang sih... Sedih...

Di film disebutkan juga bahwa anak-anak yang hidup di lingkungan sulit dapat mengalami gangguan mental.
Dikatakan oleh salah seorang akademisi di film tersebut,
"Anak-anak tidak dibesarkan oleh pemerintah melainkan oleh orang-orang. Kita tidak bisa membantu anak-anak jika kita tidak bisa membantu orang dewasa terlebih dahulu karena anak-anak dibesarkan oleh orang-orang di sekitarnya"
Pendapat aku: setuju sih, itu juga sebabnya kali ya ada dosen aku yang selalu pro untuk kasih intervensi itu ke orang dewasa bukan ke anaknya langsung, karena kalau hanya ke anak tapi orang tua (dimana ortu itu adalah orang dewasa di sekitar anak) g akan optimal intervesinya.

Selesai juga bahas filmnya, bagaimana saat aku kasih komentar di kelas tersebut, aku bahas di judul blog yang sama tapi PART 2 ya.

Masuklah ke pembicara pertama, yaitu Ka Belinda.
Kali ini, pembahasan Ka Belinda lebih akademis dan teoritis disertai pembahasan jurnal dan penelitian yang ada.
Apa itu Bermain? 
Dikatakan bermanin, jika
--> Adanya motivasi interinsik : sumbernya berasal dari diri sendiri
--> Menimbulkan kesenangan
--> Bebas memilih
--> Terlibat di dalamnya (contoh: saat memilih warna pada kegiatan mewarnai)
--> Non literal, "just for fun"
"Play is The Business of Early Childhood" (Papalia, Olds & Feldman, 2005)
Kaitannya dengan neuroscience...
Dengan bermain, neuron-neuron di dalam otak itu akan tersambung karena dengan bermain banyak hal yang distimulasi. Pengalaman bermain mengubah koneksi antar neuron.
Manfaat Bermain...
--> Dalam bermain itu, anak belajar memecahkan masalah contohnya saat bermain lego, ia tau dengan cara bagaimana agar lego tersebut dapat disusun. Saat bermain puzzle, ia harus mampu memanipulasi jari-jemarinya agar susunannya tepat.
--> Bermain dapat membentu otak yang prososial 
-->Bermain dapat meningkatkan kelekatan orangtua dengan anak. Dampak dari tidak adanya kelekatan ini adalah anak dapat tumbuh menajdi anak yang pendiam dan tidak terbuka karena tidak merasa nyaman dengan orangtuanya atau malah anak dapat menjadi berani melawan orangtuanya.
--> Bermain dapat meningkatkan kemampuan meregulasi diri. Regulasi diri yaitu mengontrol emosi di dalam diri.

Pada intinya, bermain itu sangat penting sekali bagi anak karena banyak sekali manfaat dari bermain seperti yang sudah disebutkan di atas. 

Pembicara kedua adalah Chiki Fauzi, ia berbagi cerita mengenai bagaimana pengalamannya sebagai seniman dan relawan yang dikaitkan dengan dunia anak.

Chiki sempet cerita juga tentang keluarganya yang menurut aku menarik, jadi di rumahnya, ibunya menerapkan aturan yang cukup ketat tapi sang ayah dapat mengemasnya menjadi suatu yang fun bisa dalam bentuk permainan juga. Misal, saat beres-beres, sang ayah setel lagu rock, nanti kalau lagunya habis, ganti beres-beres ke ruang berikutnya.

Waktu mengajar anak pulau, Chiki biasanya bawa gitar dan bernyanyi... Salah satu cara bermain yang ia lakukan adalah dengan mengajak anak-anak menyanyikan lagu, lagu yang biasanya nadanya sudah dikenal anak-anak bisa diubah  liriknya, misal mau mengingatkan pentingnya cuci tangan ya tinggal diubah liriknya... Pokoknya bagaimana menggunakan kreativitas untuk mengemas bermain secara menyenangkan... :)

Kegiatan selanjutnya, yaitu nonton anak-anak simulasi bermain... hihihihi anak-anaknya lucu-lucu bangeet,,,

Sekian dulu ulasannya...

Hari tersebut luar biasa sekali pokonya, otak kaya dapet banyak ilmu luar biasaaa... Pengalaman aku sama orang yang aku temui gimana, kita nantikan PART 2 nya ya...
Semoga bermanfaat :))

Friday, October 28, 2016

Terperangkap Nostalgia...

Assalamu'alaikum...

Wah wah wah judulnya... Mirip lagunya Raisa aja "Terjebak Nostalgia", klo aku g terjebak tapi terperangkap... (hihihihihi... -bukan suara hantu).

Berawal dari kisah back to PERPUS... Udah lama juga ya aku di kampus ini, dari s1 yang memakan waktu 5 tahun dan akhirnya s2 yang udh hampir 3 tahun tapi g selesai-selesai... Hampir 8 tahuuun meeen...
Jadilah kampus ini pastinya punya banyak sekali kenangan, yah klo inget tempat-tempat bersejarah di sini kadang terharu juga pengen nangis... Kya sedih gitu dan kadang bilang "ya ampun, dulu waktu MABA aku sering tuh ngemper di situ sama temen-temen" terus inget temen-temen yang udh kepisah-pisah... Terus pas liatin FIB, tiap lewat depannya aja, yang ada tulisannya, nyeees dan bilang "Din, dulu loe 5 tahun lho menimba ilmu di situ". Aseli g pake bohong, aku kangeeen bangeet...

Eh tapi bergelut sama sedih-sedihannya udahan ah, sekarang saatnya kita bernostalgia... Alhamdulillaahnya sempet ketemu beberapa temen lama nih sekarang-sekarang ini... Selamat bernostalgia...
Sama Putri, kita makan di Kansas yang penuh itu lho :)
 Edisi kangen FIB, makanlah kita di Kansas, binguung mau makan apa rasanya pengen semua dibeli daaan masih aja harganya murah meriah harga mahasiswa, hihihihi... Soto plus nasi sepuluh ribu aja :). Ngobrol-ngobrolah kita mengenai masa-masa kuliah dulu, seru banget cerita-cerita masa lalu... (Ah aku terperangkap nostalgia -lebay)

Di hari yang lain a.k.a. hari ini... Aku ketemu my bestie yang lain yaitu Nisaaa... Sebelum dia chaobela ke Negeri Van Orange, kita temu kangen dulu lah yaaa...
Sama Nisa, makan es krim bareng :)
Ah seruu banget pertemuan kali ini, berjam-jam ngobrol g terasa... Makan bareng, ketawa bareng, berkhayal bareng (berkhayal liburan bareng klo in syaa Allah nanti ketemu di Jerman, aamiin --> tapi rencana liburannya ke Swiss)
Makan es krim dulu...
(eh di belakang ada mbaknya -gagal fokus.com)
Tenaang, aku makan es krimnya duduk kok, itu cuma eksyen aja pegang es krim sambil berdiri... :))
Es krimnya lucuuu banget... Imut ngegemessiiin... :)

Plis fotonya jangan buat nakutin tikus yaaa...

Gimana, cukup membuat terperangkap kan... :p

Perpustakaan UI: Lantai 4 Brooo...

Assalamu'alaikum,

Semoga g bosen ya aku menyapa kembali... Kali ini dari tempat yang berbeda... Taraaa... Ini fotonya....

Aselinya lebih indah pemandangannya :))
Pada postingan sebelumnya, aku juga pernah menampilkan foto pemandangan (yang sekilas sama tapi tak serupa -green). Bisa tebak g bedanya di mana? Yup, ini yang keliatan cuma ujung-ujung pohonnya aja ya dan danaunya lebih keliatan plus gedung-gedung juga keliatan...
Voila... Inilah pemandangan lantai 4 perpus pusat UI, g kalah indahnya dengan yang ada di lantai 3 ruang koleksi. Oke sekarang kita akan bandingkan (tapi ini versi aku lho ya, ini masala selera -tsaah).

Kelebihan spot di lantai 3 adalah...
1. Pemandangannya indaah banget, pohon-pohonya kya membingkai danau yang ada di depan mata...
2. Letaknya kaca besar berpemandangan indah yang adanya di dalam ruang koleksi skripsi, tesis, dan disertasi membuat kita bisa khusuk ngerjain tugas negara (ya begitulah sebutan saya -oke) alias g berisik, suasanya tenang, nyaman, dan orang-orangnya juga serius ketak-ketik, no ngobrol...
3. Aku pilih yg deket kipas angin, adeeem pastinya :)
4. Ada colokan deket kipas angin tadi, meski cm 1 colokan (lumayan bisa buat laptop/hp)
5. Ada 3 meja penjaga perpus di deket situ, jadi g spooky walau cm sendirian. Plus jd malu klo tidur-tiduran, hahahaha...

Kelebihan spot di lantai 4 adalah... (versi Miss Fairy Schwester)
1. Pemandangannya indaaah, kacanya g gelap jadi lebih berasa deh mentari yang bersinarnya...
2. Jam 9 masiiih sepiiii, bisa pilih kursi sesukanya...
3. Lumayan panas klo siang (lho kok ini kelebihan? Ya iyalah supaya g ngantuk, geraaah dan silau jadi no no ngantuk deh -alright)
4. Lokasinya yang di luar ruang koleksi membuat g ada penjaga perpus di sekitar situ, klo capek mau sandarin kepala di meja sedikit boleh lah ya...
5. Lokasi yang g perlu masuk ruang koleksi membuat kita boleh bawa tas dan gembolan yang klo aku sih cukup banyak (simple g perlu nitipin barang di loker dan g perlu ganti pake tas transparan yang khusus buat masuk ruang koleksi)

Kekurangan spot lantai 3 adalah... (versi Miss Fairy Schwester)
1. Kacanya sebagian besar riben jadilah kurang gereget liatnya...
2. Krn adem dan tenang ini bisa juga jd kekurangan krn bikin ngantuk...
3. Cuma ada 1 colokan deket kipas angin (aku selalu jadi orng pertama yang make colokannya, hahahhaa...)
4. Tidak boleh bawa tas, jadi tasnya dititipkan dulu di loker lantai 1 abis itu ganti pake tas khusus yang transparan buat bawa-bawa laptop dan buku segambreng :")

Kekurangan spot lantai 4 adalah... (versi Miss Fairy Schwester)
1. Enak sih sepiii tapi sedikit spooky... :p
2. Lokasinya ada di luar ruang koleksi jadi berisik, suara dari lantai bawah kedengeran...
3. Lokasinya di luar ruang koleksi menjadikan ini tempat buat diskusi kelompok... (lumayan berisik)
4. Colokan tersedia 6 tapi sayangnya tidak berfungsi (hp aku die batt deh.. :()

Gimana, sudah memberikan gambaran secara mendetail, terperinci, menyeluruh dan terstruktur belum? (apasih, Din -suka-suka).

Kalau butuh pembuktian silahkan datang langsung aja yaaa... Ini sih selera, bagi yang g suka liat pemandangan mungkin bisa beda lagi spot favoritnya... Klo aku 2 spot ini udh bisa bikin hatiii adeem kok dan mengucap masya Allah :)))

Wednesday, October 26, 2016

Kabar dari Perpustakaan UI

Assalamu'alaikum orang-orang yang aku sayangi,

Hei hei hei... Aku membawa cerita dari perpustakaan UI... Ternyata eh ternyata, mungkin sebagian orang belum tau ya kalau mushola yang ada di perpustakaan itu khusus perempuan lho... Jadi, hari ini pas udah selesai sholat, aku ketemu laki-laki lagi buka kaus kaki di depan pintu mushola (nahlo), demi kebaikan, aku bilanglah ke dia baik-baik (dengan tetep nunduk dan mengarah ke samping kanan padahal orgnya di depan), "maaf Mas, mushola di sini khusus perempuan, kalau laki-laki sholatnya di masjid", kemudian aku pergi... Oke, masalah laki-laki keutamaannya sholat di masjid nanti aku cari sumber terpercayanya ya kemudian aku tambahin ke tulisan ini... Kalau lagi berada di tempat yang jarang sekali ada masjid gimana, nah kita akan cari tau juga ya... (Ditunggu tulisan tambahannya -blue, krn aku lbh suka blue dibandingkan -red).
Ini diaaa...
sumber: https://rumaysho.com/3412-renungan-untuk-rajin-shalat-berjama-ah-di-masjid.html

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
“Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649).
Sumber : https://rumaysho.com/3412-renungan-untuk-rajin-shalat-berjama-ah-di-masjid.html
Bisa juga baca di link berikut -->
https://konsultasisyariah.com/2168-laki-laki-wajib-shalat-berjamaah-di-masjid-benarkah.html
https://muslim.or.id/13053-shalat-jamaah-sahkah-di-selain-masjid.html
(in syaa Allah ketiga link tersebut tepercaya :))

Cerita kedua adalaaah tentang makanan... Voiilaaaa berikut gambarnya...
Nasi Bakar Teri, alhamdulillaah MANTAP :))
Waroeng makan favorit di perpustakaan UI, Waroeng Harsa dong... Duh nasi bakarnya enak banget, kailannya juara, bumbu kacangnya g pedes, ubi manis gurihnya bikin nagih, minumannya unik dan bikin seger... Hahahhaa... Harga juga bersahabat lho, Nasi Bakar Rp18.000 plus pajak jadi Rp19.800... Dan jangan lupa, semua bahan makanannya adalah organik, diambil dari petani beras daerah-daerah, jadi bisa sekalian memajukan perekonomian nasional juga lho (aseli ini bukan iklan berbayar tapi pure aku yang pengen promosiin... :)))

Request bumbu kacang, enaaak bgt... (lidah Indonesia dan aku bangga bahagia :) )
Ini klo ada daftar loyal customer, aku masuk salah satunya kali ya... Hihiihihii...

Yah begitulah kisah aku di perpus hari ini :)
Semoga bermanfaat... :)

Cara Bahagia...

Assalamu'alaikum,

Wie geht's? (Ya ampuuun udah lama banget g nulis dan ngomong pake bahasa Jerman)
Es geht mir gut... (Nanya sendiri jawab sendiri, hihihihihi...)

Banyak cara untuk bahagia atau sederhananya membuat hati senang dan tersenyum... Setiap orang memiliki cara bahagia yang berbeda-beda...
Ada yang bahagia liat pemandangan, entah itu melihat matahari terbit dengan langit jingga, melihat birunya laut dengan buih putih, melihat langit biru dihiasi awan putih dan burung-burung berterbangan, melihat lautan awan dari jendela pesawat, melihat gunung yang menjulang, melihat kapal-kapal di dermaga, melihat salju yang turun perlahan dari langit, melihat dedaunan yang basah karena hujan, melihat langit senja kemerahan, melihat langit gelap dihiasi ribuan bintang, dan masih banyak lagiii...
Ada yang bahagia mendengar suara alam, entah itu gemercik air, dentuman ombak yang menabrak karang, kicauan burung, angin yang berhembus, dan masih banyak lagi...

Kalau kamu yang mana? (Kamu: yang diajak bicara; yang disapa. KBBI online) -->>
Maaf g penting :p

Kisah mulai ditulis saat sudah larut malam begini... Saat udah pulang ke rumah setelah seharian di luar, saat udah mandi, gosok gigi, selimutan, dan siap tidur, hahahhaa...

Membagi cerita bahagia boleh kan... Aku mungkin memang salah satu manusia terrandom...
Hari ini (Selasa), jadwalnya kelas sosial di sekolah tempat aku mengajar... Alhamdulillah, tempat aku bekerja membuka kelas untuk keluarga prasejahtera seminggu sekali... Kelasnya dimulai pukul 15.30 saat kegiatan belajar mengajar Sekolah formalnya sudah selesai... Aku udh 3 tahun gabung jadi salah satu pengajar kelas sosial ini... Meskipun aku lagi cuti kerja, tapi setiap Selasa aku sempetin dateng... Penelitian tesis aku memang mengambil subjek anak kelas sosial ini...
Random nya di bagian mana ya?
Jadi, hari ini aku tiba-tiba kepikiran aja mau kasih edukasi tambahan mengenai pentingnya bercerita. Bismillah, aku izin sama rekan guru yang lain abis itu aku kumpulin Ibu-ibunya di satu kelas dan mulai deh bicara... Aseli awalnya deg-degan... Knp deg-degan? Ya gimana g deg2an, yang pertama, aku belum punya anak tapi udh mau sharing mengenai dunia anak ke mereka, yang kedua, ibu-ibunya ada sekitar 40 orangan, ketiga, aku g ada persiapan (berbekal ilmu yang selama ini aku pelajari aja), keempat, aku g nyediain alat bantu apapun... (Otak random, semakin random semakin jalan, semakin natural).

Bismillah, in syaa Allah niatnya kan baik...
Awalnya, aku buka dengan sapa-sapa ringan nih (padahal mah deg-degan), terus aku mulai deh jelasin tujuan aku ngumpulin Ibu-ibu di ruangan karena apa, kemudian jelasin aku mau melakukan penelitian yang tujuannya bla bla bla...
Ternyata seneng banget lho, alhamdulillaah ngobrol-ngobrolnya berjalan lancar, mereka juga aktif bertanya tentang perkembangan anak mereka... Seruuu... bahkan karena waktunya masih ada, aku sempet berbagi rangkuman seminar pendidikan seksual sejak dini pada anak, mereka antusias sekali dengan tema ini...

G terasa hampir sejam kita ngobbrol-ngobrol lho... Seru banget, serius tapi santai...
Saat sudah bubar eh ada satu Ibu nemuin aku... Beginilah percakapan kami...
Ibu : Miss anak saya mau kenalan (anaknya perempuan)
Aku : Oh iya... Addina... (sambil salaman)
Ibu : Anak saya nanya Miss ambil kuliah apa, dia pengen kya Miss bisa ngajar di Sekolah...
Aku :Aku ambil jurusan psikologi anak usia dini... Kamu sekarang SMP apa SMK?
Anak : SMK
Aku : Wah alhamdulillaah, iya pasti bisaaa :)) Semangat terus ya belajarnya...
Seneng banget sih klo denger ada yang mau jadi guru :")

Cara bahagia setiap orang berbeda-beda, kalau aku, ternyata aku bahagia dengan ketemu banyak orang, dengan sama-sama belajar, aku sharing pengetahuan teoritis yang aku dapetin, aku belajar realita kehidupan dari Ibu-ibu yang udh punya anak... Teori itu idealnya, kenyataannya belum tentu kan... Makin banyak diskusi makin banyak ilmu baru... Sukaaa sekali hari ini...

Sangking aku senengnya, sampe rumah aku semangat banget cerita ke mama... "Ma, tau g ma, tadi aku ngobrol sama Ibu-ibu, seru deh, mereka berbagi cerita tentang anaknya..." dst dst dst...

Ya Allah, alhamdulillah Engkau memberikan kebahagiaan kepadaku dengan cara yang unik...
Ya Allah semoga pengetahuan dan ilmu yang aku dapatkan dapat bermanfaat secara nyata, semoga ilmuku berkah... Aamiin... :)

Sunday, October 23, 2016

Kunjungan Ke Panti Sosial

Bismillaah...

Aku merasa perlu menceritakan mengenai pengalaman hari ini...
Aku percaya bahwa diri kita yang sekarang terbentuk dari proses yang kita alami selama ini...
Kejadian demi kejadian dalam hidup selalu bisa diambil hikmahnya (jika kita mau).

Hari ini, aku diajakin sama temen aku yang namanya Wanda untuk mengunjungi salah satu panti sosial yang menampung anak-anak... Anak-anak yang ditampung di sini, ada yang ditemuin di jalanan, di tong sampah, ada yang orangtuanya g mampu, ada yang krn hasil married by accident, ada yang krn ortunya narkoba... :(
(sedih rasanya dan kita yang punya keluarga,, mama papa, wajib merasa bersyukur lho).
Keceriaan hari ini, main sama krucil lincah dan enerjik :p
Mau dongeng tapi dikerubutin, hahaha...
Kisah dimulai saat aku dan teman-teman menuruni tangga menuju ke ruangan tempat mereka berkumpul... Surprise... Saat masuk aku bawa dua tas, satu tas cangklong, satu lagi tas yang isinya boneka (karena niatnya emang mau dongeng), ternyata eh ternyata, mereka langsung menyerbu aku dan teman-teman yang datang... Tas aku ditarik-tarik, boneka di dalem tas aku diambil... Hehehe pengalaman luar biasa tapi g bikin kapok kok... Konsekuensi mengunjungi anak-anak memang begitu... Aku sempet melukin mereka, ya aku tau jugalah mereka pasti butuh kasih sayang, butuh dipeluk... Selanjutnya, saat minta mereka untuk duduk, sebagian besar g menggubris, mereka asyik aja lari-larian... Akhirnya, keluarlah jurus nyuruh duduk pake nyanyiaan kya ngajar di Sekolah... Gini nyanyinya "Duduk... (prok prok prok), duduk... (prok prok prok), silahkan duduk...". Eh tapi ya suara aku yang kecil dan g menggelegar g membuat seiisi ruangan denger... hahahhaa, au ah, Din... :")

Pas nyanyi, berhasil tuh buat sebagian besar anak duduk di karpet dan aku mulai dengan suara volume maksimal berkata "Pada suatu pagi yang cerah, ada seorang anak perempuan" sambil ngeluarin boneka tangan... Wah konsentrasi anak mulai pecah, ada yang langsung mendekat dan boneka tangannya ditarik-tarik kakinya, tangannya, rambutnya, bahkan digigit, terus beberapa anak ngelendot ke aku, huaaaa tolooong... (Alhamdulillah semenjak jadi pendidik, aku banyak belajar dari temen-temen cara ngadepin anak-anak, berusaha g panik dan tenang sih saat kejadiaan meskipun rasanya udh mau minta tolong... "Hilf mir, bitte!")

Untuk anak yang gigit-gigit kaki boneka, aku harus ajak diskusi (yg aku dapet di sekolah sih gitu...), aku tanya ke dia boleh g gigit-gigit kya gitu? Apa rasanya digigit? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya...
Anaknya malah bilang boleh ngegigit, gpp ngegigit, digigit itu rasanya seneng... (fiuh)

Latihan banget ini buat aku, teori udh tau klo anak itu harus tau kenapa dia boleh dan g boleh ngelakuin sesuatu... Pas praktek klo anaknya tipe kya gini, eng ing eng, ujiaaan ini namanya...
Biasanya klo anaknya masih bisa diajak diskusi, akan berhasil sih buat dia jawab bahwa x perbuatan g baik, yang baik yang kya gmn, meskipun awalnya biasanya mereka gengsi dan bilang (misal, ngegigit itu gpp). Oke aku akan bagi tipsnya (ini bisa berhasil atau ngga, tergantung hahahhaa).
Saat lihat perilaku buruk yang dikerjakan anak, yang pertama harus dilakukan adalah evaluasi... Tanyakan baik-baik pada anak "tadi kamu ngapain?" "baik tidak ya klo seperti itu?" "klo diperlakukan seperti itu bagaimana rasanya?" dan selain pertanyaan jangan lupa untuk kontak mata dengan anak, sejajar, dengan jarak yang cukup dekat, biasa anak yang mau ngelak akan buang muka, sikap aku selanjutnya adalah pegang kedua pipinya (tapi dengan lembut lho ya) kemudian diarahkan menghadap wajah kita dan bilang "Coba lihat mata kakak/tante/ apalah sebutannya, aku lagi bicara sama kamu lho, aku serius, g bercanda, boleh tolong dijawab". Anggap anak sebagai lawan bicara yang seimbang, hargai anak dengan menatap matanya dengan posisi sejajar dan bukan teriak-teriak dari jauh.
Bukan kita g sayang sama anak-anak, tapi justru krn sayang (untuk kebaikan anak ke depannya), dengan kita tegas dan kasitau bahwa apa yang dia lakukan adalah tindakan yang tidak baik, kemungkinan besar dia tidak akan mengulanginya lagi.
Cerita sedikit, dulu pun waktu baru ngajar aku ngeliat temen aku yang tegas ke anak-anak kok ya kaget, dlm hati wah tega nih masa anak diajak diskusi berdua kya anak gede aja, ditanyanya juga tegas. Aku orangnya g tegaan, tapi akhirnya aku belajar, cara tegas yang teman-teman guru aku terapin di sekolah itu berhasil lho buat anak tau mana yang boleh dan g boleh, klo sama aku yang terlalu manjain mereka, mereka malah ngulangin tindakan g baik itu lagi dan lagi. Bersyukur banget sih dikasih kesempatan jadi pendidik jadi banyak belajar dr para teman guru yang lain juga..
Sekarang aku udh bisa mulai tegas, tadi juga sempat ada yang nendang-nendang pintu keras banget sambil nyelepet2 pintu dan sekitar pake topeng-topengan, wah ngadepin aku deh tuh anak... Sampe aku bilang "Janji bermain yang baik, tidak tendang-tendang pintu dan selepet-selepet, kalau kena teman kan bisa sakit temannya" (sambil ambil topeng-topengannya dan dia berusaha ngerebut, aku kekeh g kasih sampe akhirnya dia mengangguk pelan).
Saat ngadepin mereka aku sempet termenung sejenak... Dari dulu aku emang suka kegiatan sosial terutama yang berkaitan dengan ngajar dan anak-anak... Saat di bangku kuliah, aku dan teman-teman (bem sosmas FIB) juga sudah mengajar anak-anak prasejahtera, cuma dulu modalnya ya niat yang tujuannya biar mereka mengisi waktu luang dengan lebih bermanfaat... Sekarang, saat udh ngerasain jadi pengajar, cara aku ngajar dan ngadepin anak-anak jadi beda... Saat kita mau melihat hasil akhir yang signifikan, kita perlu adanya tujuan yang jelas... Dari metode pengajaran apa yang tepat dipakai, silabus setiap pertemuannya, tujuan pembelajarannya apa... Dengan itu semua diharapkan hasil akhirnya akan signifikan, ada tolak ukurnya, mereka sudah memenuhi tujuan pembelajarannya apa belum...
Oh iya tim pengajar yang satu visi dan misi itu juga penting banget untuk menyelaraskan semuanya...
Aku tau pendidikan itu penting sekali (di sini aku membahas juga pendidikan yang berkaitan dengan basic skill, life skill, dll), aku tuh sadar pentingnya semua anak wajib mendapatkan pendidikan yang layak terlepas dari apapun stastus sosialnya... Aku pun berpikir sepertinya kurang tepat rasanya menerapkan pendidikan dengan pendekatan yang sama antara anak-anak yang punya keluarga lengkap dan anak-anak yang tinggal di panti (selama di panti otak aku kya muter-muter). Contohnya, kita mau nerapin mandiri ke anak dengan bilang mereka berjalan saja karena sudah besar ketimbang digendong... Klo diterapin ke anak panti, mereka aja dipeluk dan digendong jarang, masa masih dibatasi lagi (td yang sempet kepikiran itu sih). Seeking of attention anak panti itu besar sekali dan itu wajar krn mereka memang butuh perhatian dan kasih sayang...
Aku jadi berpikir gmn caranya kasih pendidikan dengan pendekatan yang tepat ke mereka, tapi klo cm sendiri sih aku rasa g akan terwujud, perlu tim untuk mewujudkan itu semua... Sebenernya itu tugas aku juga sih sebagai mahasiswa PsiAUD, seharusnya bisa membuat kurikulum yang tepat...
Impian aku banget bisa punya sekolah untuk anak-anak prasejahtera, yang kurikulumnya bisa buat sendiri menyesuaikan kebutuhan anak, setiap anak adalah unik...
Setelah belajar psikologi aku jadi lbh bisa melihat orang bukan dr orang itu saat ini tapi jauh lebih dalam, ada hal yang perlu diketahui, apa yang menyebabkan ia menjadi seperti sekarang ini...
Lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukan pribadi seseorang...
Makin muda usia anak, makin mudah kita menanamkan nilai-nilai kehidupan yang akan berpengaruh ke depannya...

Intinya, hari ini aku banyak belajar, aku belajar justru dari anak-anak...

Yang tak kalah perlu disyukuri juga hari ini adalah aku ketemu temen-temen baru yang sama-sama peduli...

Aku selalu suka saat ketemu sama orang-orang yang suka jadi sukarelawan, sebagian besar mereka itu g rempong, g takut kepanasan, siap sedia keringetan, kotor-kotoran, demi bantuin orang lain...

Terus klo ngobrol sama mereka, kita akan bahas "so, what's the next project?"

Intinya, gmn sih kita bisa jadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak...

Terus abis nulis ini jadi kepikiran, klo aku udh g ada apakah aku sempet ngehapus blog ini sebelum aku g ada, kan umur g ada yang tau... Lha klo g sempet keapus dan blognya tetep ada meskipun aku uda g ada, alangkah baiknya jika tulisannya ada yang dapat bermanfaat... Supaya in syaa Allah pahalanya ngalir terus walau aku udah g ada, itu aja sih akhir kata yang ingin aku sampaikan...

Saturday, October 22, 2016

Dilema... Oh Dilema...

Assalamu'alaikum,

Hei hei... Welcome back to my Channel Blog, hihihihihi...

Mau berbagi kisah hari ini nich aku...
Jadi, ceritanya hari ini ada pengajian (alhamdulillaah recharge iman yang udh mulai turun :p).
Masjid Baitul Ihsan BI emang nyaman banget, adem, karpet sajadah wangi, terang, luas... *edisi rindu masjid yang indah :")
Kali ini tema pengajiannya adaaaalaaaah... Jeng jeng jeng jeng.... (efek suara yang tak disuarakan)
"Pemimpin Pilihan", eh tapi kali ini lagi bukan mau bahas tema utama sih...
Hari ini, satu pembahasan ustadznya tentang suara... Hah, ada apa dengan suara??? (mungkin pada bertanya-tanya begitu). Ya kan sebagian besar tau kalau suara wanita itu adalah aurat... Ustadznya bilang, suara wanita itu menjadi aurat ketika MENIMBULKAN FITNAH... Suara wanita yang bagaimana?
-Yang tidak tegas
-Yang dilembut-lebutkan
-Yang meliuk-liuk
Eh eh tiba-tiba aku langsung jleb, ngerasa ditampar bolak-balik terus inget sesuatu... Kan aku lagi suka-sukanya ya musikalisasi puisi, kata teman-teman perempuan aku yang udh dengerin katanya bagus karena suara aku lembut dan syahdu... (Gimana g lembut dan syahdu, itu puisi yang dibuat emang menyayat-nyayat perasaan krn based on feeling).
Eh tapi... Dilema oh dilema... Tuuuiiing..., serasa jleb jatoh, bukan karena GR dibilang suaranya bagus tapi justru karena aku takut DOSA... Aku pun tau, wanita itu suaranya harus dijaga apalagi jika didengar laki-laki yang bukan mahramnya...
Dari awal, aku emang g bermaksud melembut-lembutkan suara, emang tipe suaranya kecil kya gini, terus aku g mikir juga klo bacaan puisi aku bakal didengerin laki-laki yang bukan mahram aku...
Setelah dipikir-pikir ulang, ini aku taro rekaman suaranya di blog dan soundcloud di mana semua orng bisa akses tanpa terkecuali, terus aku takut suara aku yang kata orng yang dengerin itu lembut, jadi buat laki-laki gimana-gimana...
Ah aku akhirnya menyesal dan dengan berat hati (tapi harus Addina), aku akan menghapus postingan yang ada suara akunya... Biar jadi koleksi pribadi aja ya, klo emang harus dituangin ke kata-kata ya tulis aja... Mahram aku aja ya kelak yang bs dengerin aku bacain puisi dari hati...

Bismillaah, setelah posting ini akan aku delete postingan yg ada suara akunya... In syaa Allah, nulis puisinya mungkin tetep tapi g untuk disuarakan...

Kadang memang apa yang kita suka belum tentu sesuai syariat... Aku tau Allah Maha Tahu yang Terbaik... Islam itu melindungi, aku tau Allah sayang umatnya.. Wanita dijaga sedemikian rupa supaya tetap mulia... Ya Allah, aku tau suara lembutku ini hanya untuk yang berhak mendengarnya...
Sekarang dijaga baik-baik dulu suaranya... Bismillaah semoga aku istiqomah :))

Wednesday, October 19, 2016

Yuk Recharge Iman!

Assalamu'alaikum,

Achtung... Achtung... Setiap Rabu malam, di Al-Azhar itu ada kajian The Rabbanians, beberapa kali aku dateng ke sana, buat ngerecharge iman yang fitrahnya emang naik turun...
Setiap ke sana, masya Allah banyak sekali jama'ahnya... Ustadz yang isi kajiannya juga enak penyampaiannya...
Bismillaah, semoga blog ini tambah berkah... Ini dia, aku sharing ya alamat youtube untuk live streaming atau nonton siaran ulangnya... Jadi, yang berhalangan hadir ke Al-Azhar ttp bisa dengerin kajiannya...
Repost tulisan dari panitia : 
LIVE STREAMING KAJIAN
THE RABBAANIANS
Ikuti live streaming kajian Ustadz Subhan Bawazier "Low Batt" insya Allah malam ini di Youtube Channel The Rabbaanians pada jam 19:40 WIB
https://www.youtube.com/c/therabbaanians 
Jangan lupa subscribe channel Youtube The Rabbaanians untuk update info youtube kami

Secuil yang tadi disampein Ustadznya adalah berkumpulah bersama orang sholeh supaya kecipratan sholehnya... Ngerjain maksiat itu melemahkan hati...

*Setiap denger kajian itu, serasa jleb jleb, ditampar-tampar

Emang bener nih, iman itu perlu direcharge, salah satu caranya ya dengan dengerin kajian... Mau sok sibuk? Yakin? Masa buat bekal di akhirat g disempet-sempetin, terlalu sibukkah dengan urusan dunia??? (Eh ini aku lagi nasihatin diri sendiri lho, jangan ada yang tersinggung ya, tapi klo ada yang jleb juga, yuk kita sama-sama belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik...)

Akhir kata, yuk kita menjemput hidayah, video kajian udh gampang bgt aksesnya, tinggal kitanya aja mau atau ngga, ngeluangin waktu apa ngga, ini dibuka dr hp juga bisa kok... Semua yang sulit akan terasa lebih mudah kalo kita tau tujuan akhirnya apa, Allah... Memperoleh ridho Allah...

Selamat merecharge iman yaaa... Semoga postingan ini bermanfaat... Berkah selalu... :))

Wassalam...

Langit Cerah

Alhamdulillah masih diberikan kenikmatan langkah kaki yang masih semangat untuk mengerjakan tugas negara di perpus tercinta....
Masih dari spot yang sama di sini... Pemandangan yang luar biasa... Langitnya indaah banget.. Masya Allah, biru mudanya pas banget sama warna awan seputih kapas alias cotton candy hahahaha... Laper nih jadinya... 

Aku tuh jatuh cinta banget sama pemandangan di sini... Sebenernya ini mata udh mulai sepet dan ngantuk sih, hahaha padahal baru jam 11 siang... Rehat sejenak, mandangin langit dan danau aja... Abis itu buka blog, nulis deh... Isi blognya g penting gini bagi orang lain, hahahaha... Ya gpp ya, ini blog emang 11 12 sama buku diary kok... Ada yang ngeganjel aja klo apa yang aku rasain tuh aku g bs ungkapkan.... Biasanya aku suka heboh cerita ya tapi kan klo di perpus gini mau cerita sama siapa yah... Yaaa paling enak aku nulis di blog aja...
Ini dia langit cerahnya... Ssst, fotonya di ambil dari lantai 3 via jendela besar... :))
Catatan: Fotonya teruntuk yang lagi kangen sama UI (alibi padahal aku yg kangen, selalu begitu... Saat kuliah, ngeluh2 capek banyak tugas dll, pas di akhir masa studi alias tinggal ngerjain tugas akhir eh kangen ke kampus, kangen kuliah, maunya apa sih Addina?!!?!?)

Hari ini rencananya aku akan makan bareng temen lama di FIB... Nostalgialah kita, tenang temennya cewek kok ini.... (sejak kapan juga aku pernah makan berdua laki-laki, hahahhaa... ya kecuali terpaksa...)

Lagi nunggu detik-detik jam setengah 12... Mau siap-siap sholat dzuhur jam 11:40, sekarang dzuhurnya lagi cepet. Klo lagi jenuh emang paling ampuh ya mendekat kepada Sang Pencipta sich, Allah S.W.T., tau kok disaat hati gundah tuh sebenernya kala hati ini lg g deket sama Sang Pencipta... Kenapa? Lha iya lah, klo kita deket sama Allah, kita jadi g gundah, apa coba yg harus di gundahin? Semua yang terjadi kan sudah ketetapan Allah... Allah Mata Tahu Yang Terbaik kali... Kadang manusia emang suka sotoy (termasuk aku, :p), berasa paling sedih dan gundah krn kita pikir suatu hal yang terjadi itu buruk bgt padahal siapa tau di balik itu semua ada kebaikan... Ada banyak cara Allah menjaga hamba-Nya dari kemaskiatan... (tsaaah, tumben lagi bener, hiihihihi...).

Oke lanjut nanti yaaah... Aku mau menghadap Allah dulu alias siap-siap sholat... Jangan lupa sholat di mana pun kamu berada... Tetap semangat, tetap tersenyum secerah langit hari ini :)

Monday, October 17, 2016

Tesis Membawaku ke Sini

Assalamu'alaikum semua...

Tiba waktunya, tesis membawaku ke sini... One of my favorite place in Perpus Pusat UI... Di mana lagi kalau bukan di lantai 3 ruang koleksi skripsi, tesis, dan disertasi...

Penasaran sama pemandangannya, ini diaaaa....

Pagi ini di perpustakaan...
Kalau lagi jenuh tinggal ngeliat danau dan pohon-pohon... In syaa Allah semangat lagi deh...
Kalau hujan, udah deh aku bisa buat 10 puisi kali hahahhaaaa *gagal fokus...

Cerita sedikit tentang hari ini, jadi kembali ke perpustakaan lagi untuk mengerjakan tesis membuatku recall memory (caelah bahasa anak psikologi bgt nih ceritanya??? hahahhaa, kidding) masa-masa nulis skripsi... Asli kya ngelakuin hal yang udah pernah aku lakuin, maksudnya, memori saat aku pagi-pagi dateng masih sepi, pilih spot oke yang menghadap ke jendela besar berpemandangan indah, cari tesis orang, meletakkannya di atas meja, menarik nafas sebelum mengetik...

Karena kangen sama apa yang aku lakuin dulu, pulangnya aku mencoba jalan kaki ngelewatin jalan setapak yang dulu aku lewatin... Jalan setapak yang menghubungkan perpus dan FIB... Suasananya masih sama, terus jadi melow krn inget dulu perjuangannya kya gmn, dulu badan dan tangan lumayan pegel, kamus yang aku bawa banyak... hehehehe... Klo ada yang tahu kamus Wahrig segede apa, ya plus bawa Langenscheidt, dan Duden... Ya begitulah, tapi pada akhirnya alhamdulillaah usaha itu berbanding lurus sama hasil kok, hasil yang aku bicarakan di sini bukan hanya diukur dari nilai angka ya (nilai skripsi), tapi jauh lebih berharga dari sekedar itu... :))

Abis ketak-ketik di perpus aku jalan-jalan ke FIB deh, kangeeen banget ya Allaah... Aku ke koperasi mau beli sesuatu eh Mba nya masih kenal sama aku, katanya aku yang dulu suka jajan cilok, ya ampuuun baru inget dan bener aku suka beli cilok di situ, hahahahha... Terus seperti biasa deh, aku jadi ngobrol sama Mba nya, hihihihii...

Jalan lagi buat liat mading Ikatan Studi Jerman, jalan lagi terus ngelewatin gedung 3, jurusan... Wah beda ya penampilannya, keren bgt sekarang ada sofa-sofa merah dan meja kayu kya di Cafe... Jadi inget dosen-dosen juga lho...
Kangen banget ya kuliah di FIB ternyata...

Yah itulah sekelumit cerita hari ini... :)

Sunday, October 16, 2016

Kisah Malam

Malam ada untuk bercerita
Tentang kisah gadis mungil
Tinggal di istana peri
Hujan dan malam temannya
Ia ceria
Ia bahagia
Ia tersenyum
Ia tertawa

Malam kala itu
Indah lukisan langit
Ia menyapa
Bulan bersinar terang indahnya
Tapi kali ini bukan itu
Bukan itu intinya

Ada guratan kecemasan di sana
Di wajahnya
Seperti ada yang ia tunggu
Seperti ada yang ingin ia sampaikan
Seperti ada yang tiada

Kasihan
Ia terus menatap ke atas
Sambil memutar tubuhnya
Cemas pergilah
Segera


Jakarta, 16 Oktober 2016
Pukul 23:00 WIB

-Addina Ayuningtyas-
-Catatan imaji yang tertuang-
-Aku ingin  tulisanku menari-

Wednesday, October 12, 2016

Kota yang Dingin

Di kota yang dingin
Aku berdiri
Ramai orang tapi aku sepi
Mereka bicara apa yang tak ku mengerti

Aku masih berdiri
Di sini menatap langit
Menanti harapan yang tertunda
Menanti ramai di tengah sepi
Menanti bintang di tengah siang
Menanti fajar di tengah malam

Aku masih berdiri di sini
Mataku menjamah setiap sudut
Riuh yang hampa
Dekat yang terasa jauh
Pipiku mungkin basah
Segera kuseka hingga tak ada yang mampu melihatnya

Aku masih berdiri di sini
Diselimuti kabut impian
Ini tentang mimpi-mimpi
Cita-cita
Perjuangan yang tak henti

Aku masih berdiri di sini
Rinduku terukir jelas
Namun, tak tampak
Rinduku menetes bagai embun
Bening dan jernih
Pelan terjatuh
Kemudian tak kan nampak

Aku masih berdiri di sini
Berusaha melangkah
Menghela nafas
Melepas semua beban

Monday, October 10, 2016

Catatan Seminar Pendidikan Seksual sejak Dini pada Anak

Awalnya, aku g pernah nyangka akan membawa blog ini kepada tulisan serius, hahaha... Bismillaah, kali ini aku akan bagikan tulisan serius... :)

Poster Seminarnya :)

Suasana di ruang seminar... Aku ikutan seminar bareng rekan-rekan guru dan dibiayain Sekolah krn termasuk jatah pengembangan diri :) *dikasih uang transportasi pula, alhamdulillaah :)) hihihihihihi....
Jadi, pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016, aku ikutan seminar mengenai "Pendidikan Seksual Sejak Dini pada Anak" yang diadakan di Fakultas Psikologi UI, berikut rangkumannya...

Mengapa pendidikan seksual pada anak itu penting?


- Anak perlu tahu mana saja bagian pribadi tubuhnya yang tidak boleh disentuh sembarangan orang agar ia dapat terhindar dari pelecehan seksual dan juga tidak menjadi pelaku pelecehan seksual tesebut. Anak perlu menghargai bagian pribadi miliknya dan bagian pribadi milik orang lain.
-Supaya anak tidak menceritakan pengalaman pribadinya (misal: ketika pertama kali mimpi basah atau menstruasi) kepada orang lain atau selain orangtua.

Perkembangan Seksual Anak Usia Dini (teori Freud):


1. Fase Oral (0-18 bulan/2 tahun): Pada masa ini, anak membutuhkan pemuasan pada bagian mulutnya, itu sebabnya pada usia ini anak masih butuh menyusu kepada Ibu. Semua yang ia ditemui masih dimasukkan ke mulut. Pemuasan oral yang terhambat pada masa anak-anak dapat menyebabkan ketika dewasa, ia masih membutuhkan pemuasan oralnya --> bisa ke rokok, senang menggigit kuku, atau mengunyah permen terus menerus...

2. Fase Anal (16 bulan - 3 tahun): Pada masa ini, anak memuaskan kebutuhannya dari area belakang. Ia menikmati saat BAB. Oleh karena itu, masa ini adalah masa yang tepat bagi seorang anak untuk toilet training. Toilet training yang terlalu ketat atau terlalu longgar akan mempengaruhi sifat anak di masa mendatang.

3. Fase Phallic (3 - 7 tahun): Anak sudah mulai mengetahui jenis kelaminnya dan mengetahui bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Pada usia ini, orangtua diharapkan dapat mulai memberikan pendidikan seksual pada anak.


Bagaimana pendidikan seksual pada anak usia dini?

- Sesuaikan dengan perkembangan kognitif dan bahasa anak.
- Sampaikan dengan cara wajar dan sederhana.
- Sampaikan dengan rasional (misal: ketika ditanya anak "Aku berasal dari mana?", jangan dijawab "Dari burung bangau yang suatu malam datang dan bla bla bla).
- Mulai menamakan alat kelamin/ kemaluan dengan benar, yaitu "penis" dan "vagina".
- Beritahu anak bahwa alat kelamin/ kemaluan harus ditutup 2 lapis.
- Pisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan (dalam islam sendiri jika anak laki-laki dan perempuan sudah berusia 10 tahun, kamarnya harus dipisah).
- Orangtua wajib merespons anak saat anak bercerita tentang seksualitas.
- Dengarkan baik-baik pertanyaanya dan jawab dengan singkat dan sesederhana mungkin agar anak mengerti 
(kata Mba Ani, pegangannya KISS --> Keep Information Short and Simple).
- Jangan menghindar atau menunda menjawab saat anak mulai bertanya. Hal ini dapat menyebabkan anak kepo dan bahayanya adalah ia akan mencari tahu kepada selain orangtua yang berarti kita tidak dapat pastikan informasi tersebut benar dan sehat.
- Sayang dan peluklah anak sehingga ia akan menyalurkan rasa nyamannya kepada orang terdekat.

Notes: Sekian sharing hari ini... Ini nulisnya sambil buka-buka catetan, hihihihi... Semoga bermanfaat, aamiin..

-Addina Ayuningtyas-
Mahasiswi Psikologi Anak Usia Dini yang mohon didoakan supaya tesisnya cepet selesai, aamiin...

Jadi gimana, secara teoritis tahu banyak tapi prakteknya belum ada karena aku belum punya anak sendiri.. So mohon doanya juga ya supaya teori bisa sejalan dengan praktek, aamiin :)

Thursday, October 6, 2016

Hari Jumat, Yuk Baca Surat Al-Kahf

Assalamu'alaikum...
Bismillahirrahmanirrahim...

Hari ini hari Jumat, dimana pun kamu berada... Yuk sempatkan menghidupkan sunnah, baca surat Al-Kahf... :))


Wassalam,

Addina Ayuningtyas