Assalamu'alaikum,
Hari ini, aku lanjut bertualang... Seru juga ternyata ngurus apa-apa sendiri, jadi ngerti dan jadi lebih berani untuk banyak bertanya :). Saran aku, jadilah orang yang banyak bertanya saat g tau, jangan pura-pura tau apalagi sok tau... Hehehehe :))
Yup hari ini, aku mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Untuk keperluan ke luar negeri, SKCK nya harus yang diterbitkan oleh MABES POLRI ya...
Sebelum aku mengurus SKCK ini, aku udah ubek-ubek internet dulu buat cari informasi.... Kali ini aku akan tulis berdasarkan pengalaman aku ya...
Yg harus disiapkan:
1. Surat pengantar dari kelurahan
2. Fotocopi KTP
3. Fotocopy KK
4. Fotocopy Paspor
5. Foto ukuran 4x6 berlatar belakang MERAH sebanyak 4 buah (aku sih bawa 12 fotonya, ada yang latar belakang merah dan biru, buat jaga-jaga)
Proses
1. Ambil data sidik jari dulu di Gedung INAFIS
Biasalah aku naik ojek ke MABES POLRI (Jl. Trunojoyo 3) biar cepet, senengnya adalah lokasinya ada di deket sekolah SMA aku dulu jadi udah familiar, meski belum tau juga sih nama-nama gedung di dalamnya.
Alhamdulillah aku datang jam 8.10 jadi masih sepi. Aku udah berniat mau jadi orang yang berani nanya kali ini, akhirnya aku memberanikan diri nanya ke penjaga gedungnya (bawa laras panjang, ngeri juga liatnya, hehehe tapi ramah-ramah kok), dimana letak gedung INAFIS untuk membuat sidik jari, alhamdulillah baik banget penjaganya dan kasih informasinya lengkap.
Sesampainya di Gedung INAFIS, alhamdulillah petugas melayani dengan sangat baik saat aku datang meski mereka baru siap-siap. Nah di sini paling cuma diminta 1 foto ukuran 4x6 (latar belakang warna bebas) buat ditempel di data cetakan sidik jari. Cetakan sidik jarinya g kita bawa pulang, kita cuma bawa pulang kartu yang menyatakan kode sidik jari, kartu ini nanti harus difotocopy untuk dilampirkan saat mengurus SKCK di gedung seberang.
Untuk proses ambil sidik jari ini, GRATIS dan prosesnya cepet, paling 10-15 menit.
2. Mengurus SKCK
Setelah dapet kartu rumusan sidik jari, aku fotocopylah rumusan sidik jarinya (aku sih fotocopy 5 buat jaga-jaga). Pergilah aku ke gedung seberangnya (naik jembatan penyebrangan) untuk mengurus SKCK.
Alhamdulillah pas datang aku ambil nomor antrian dapet nomer 2, tapi udah g ada orang, jadi aku langsung dipanggil. Aku serahin berkas-berkasnya (ditambah fotocopy kartu rumusan sidik jari), kemudian ditanya-tanya dikit mengenai tujuan buat SKCKnya, aku jelasin tujuannya untuk bla bla bla, terus ditanya sama Ibu itu "Yakin kamu mau ke sana, legal?" Terus aku jawab, "In syaa Allah yakin". Ibu di loket ini baik banget, meski aku sempet nanya ini itu. Aku terus dikasih 2 lembar kertas yang harus diisi (tenang ini g seribet waktu ngurus dokumen akta kelahiran yang diterbitkan dalam dua bahasa kok). Abis selesai ngisi, ibunya g ada di loket karena lagi ngetik-ngetik. Terus dia hadir di loket kembali dan manggil nama orang yang SKCK nya udah selesai. Abis itu aku dipanggil, kasih formulir yang aku udah isi dan 10 menit kemudian voila SKCK aku udah jadi deh (ternyata saat aku isi form itu Ibunya udah ngetik-ngetik SKCK aku, jadi formulir yang aku isi itu sepertinya bukan untuk data ketikan SKCK nya melainkan untuk data base di sana aja). Totalnya mungkin 30 menit-40 menit kali ya prosesnya. Untuk pengurusan SKCK ini, biayanya 30.000, ini sudah tertera di Undang-undang.
Beginilah penampakannya.... Ada beberapa data yang di sensor, hehehe....
Alhamdulillaah seneng, prosesnya g seriweh bikin kutipan akta kelahiran. Abis itu mau ke tempat kerja, tapi hujan deres banget dan lupa bawa payung. Akhirnya, cari tempat fotocopy, perbanyak SKCK nya buat dilegalisir di Kemenkumham dan Kemenlu. Nah, aku juga ngobrol sebentar sama kakek penjaga fotocopyan, terus nanya mushola di mana. Masya Allah, ternyata di sebelah tempat fotocopyan itu ada masjid MABES POLRI, alhamdulillaah... Sempatkan dululah bermunajat kepada Allah atas segala kemudahan yang diberikan... Hujaaan, saat yang mustajab untuk berdoa...
Hujan sedikit reda, aku masukan dokumen penting ke tas anti airku dan aku berjalan di bawah rintikan hujan, beli rujak, dan naik ojek deh ke tempat kerja :)).
SKCK yang langsung jadi.. |
Masjidnya luas, happy liatnya... Ini di lantai 2 khusus wanita... |
Langit-langit masjidnya... |
*semoga tulisan kali ini bermanfaat yaaa :)
Halo Mbak. Terimakasih untuk infonya. Kalau skck mabes polri apakah harus buat skck dari polda terlebih dahulu?
ReplyDeleteHalo Mba Dyah...
DeletePengalaman saya yang tinggal di Jakarta, tidak perlu buat skck ke polda terlebih dahulu jadi langsung ke mabes polri saja :). Semoga infonya bermanfaat, terima kasih sudah mampir :).
Mb sy dr cirebon, bs g ya klo lngsung ngrus k mabes polri tnpa lwt polsek/polres dari domisili sy? Lngsung aj gtu k mabes polri jakarta'y
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMbak untuk surat pengantar dari kelurahan apa disertakan?
ReplyDeleteWaktu itu sih tetep saya bawa Mba surat keterangan dari kelurahannya. Semoga membantu infonya. Terima kasih.
DeleteMbak itu semua dari pengambilan sidik jari sampai SKCK selesai berapa lama?
ReplyDeleteAlhamdulillaah seingat saya sebentar Mba, mungkin sekitar 1-2 jam.
DeleteMbak, untuk surat kelurahan itu apakah akhirnya diminta atau dilihat? Atau malah tidak dipakai sama sekali?
ReplyDeleteThanks
Thanks infonya, kebetulan saya lagi di INAFIS, info dari temen yg ktp jatim ga bisa langsung ke mabes polri harus ke polsek dan polres setempat. Tapi klo emang yg ktp Jakarta ga perlu surat rekomendasi dari polsek dan polres alhamdulillah
ReplyDeleteKlo yang beda provinsi ktp nya harus bawa surat ket dari polsek dan polres ya?
DeleteYg dibawa surat keterangan dari poldari polres daerah kita ya? Ditujukan kemana ya?
DeleteKalau mengurus skck untuk membuat visa apakah harus mabes polri atau polda metro? Terimakasih
ReplyDeleteUntuk skck mabes apa masih pake surat pengantar dari kelurahan, karna pernah buat ke polres useless gk kepake...???
ReplyDelete