Sunday, February 3, 2013

Senyuman itu....

Kita dapat belajar dari apa yang kita lihat...

Senyuman itu menghiasi wajahnya
Tulus...

Cerita ini akan aku mulai, Sabtu, 2 Februari 2013... Saat dimana aku memutuskan untuk ikut dalam kunjungan ke R.S. Dharmais. Pada awalnya aku hanya tahu, kita akan mengunjungi pasien kanker. 

Pukul 9 pagi aku berangkat bersama mama yang lagi mau perawatan muka di Erha Slipi, aku lanjut naik taxi ke R.S. Dharmais... Pagi itu hujan deras, tak urung aku yang sampai R.S. kecepetan, menunggu teman-temanku yang masih di jalan. Tak berapa lama datanglah teman-temanku (Hijabers Community Jakarta). Tujuan kami datang ke R.S. Dharmais untuk menyalurkan infaq temen-temen yang datang ke pengajian HC JKT. Infaq yang berupa uang, kita belanjakan pampers, susu, cereal, biskuit, dan buku cerita anak. 

Aku, Ririn, Dienul, Ka Fika, dan Wanda (Hijabers Community Jkt) beserta barang yang akan disumbangkan.



Sekitar pukul 11 sambil menunggu Mas Erwin (CP yang kita hubungi). Kita makan di foodcourtnya. Mas Erwin akhirnya datang, saluut banget deh aku sama Mas Erwin, pengetahuannya luas dan concern banget sama kanker. Aku jadi tau quality of dead, pasien kanker akan lebih baik jika saat menghadapNya, ia bisa meninggal dengan berada di pelukan orang-orang terkasih, orang tua misalnya :"(

Saat menuju ke lantai 4 (tempat pasien kanker anak-anak). Mas Erwin ketemu sama bapak-bapak yang udah mas Erwin kenal, dari percakapan mereka, ternyata bapak itu mempunyai anak yang mengidap kanker, saat dibawa pulang ke rumah, anaknya pendarahan dan butuh darah (golongan darahnya AB). Emang deh ya volunteer seperti mas Erwin itu subhanallah banget, bantuinnya beneran bantuin, sampe kasih nomer tlp grup penyedia darah AB (secara golongan darah AB jarang). Sampe kasih catetan kode, supaya pas di PMI tinggal ambil darahnya aja tanpa bayar... Kita-kita (anak HC) terenyuh banget liat kejadian tsb (pd nahan air mata semua, pd ngadep tembok semua dan berharap air matanya g netes).

Lanjut ke kunjungan dari kamar ke kamar....

Kamar pertama yang aku masukin, ada sekitar 6 tempat tidur. Aku ketemu beberapa pasien, sempet ngobrol sama keluarganya juga, pasien kanker pertama yang aku lihat... Ya Allah, aku bener2 harus nahan air mata aku, aku dateng untuk menghibur mereka, aku g boleh nangis... Kakinya seperti hanya terbalut kulit :( matanya sayu... Ketika ditanya sukanya main apa, dia jawab "main bola", Ibu anak itu nambahin klo anaknya biasa jadi kiper. Anak yang masih berumur 8 tahun harus "berjuang" melawan leukimia....

Kamar kedua, tak banyak berbeda dari segi ukuran, namun uniknya aku bertemu dengan M., pasien yang ceria dan penuh semangat... Dia senang di foto, senyumnya (ah, aku benar-benar salut), aku merasa wajib bersyukur... Aku merasa malu pada diriku... Monica, dengan kondisi seperti itu dia masih bisa tersenyum dan bersemangat... Ingin rasanya aku memeluk gadis ituuu.... Kami pun bertukar pin, semoga ttp bs berkomunikasi... Di sebelah M. ada A. , tidak seceria M. , kata ibunya, dia habis kemoterapi jadi mulutnya penuh sariawan sehingga dia tidak bisa makan selama seminggu.... :(

Kamar ketiga, sedikit berbeda karena hanya ada 3 tempat tidur. Hanya ada 2 pasien yang sama-sama berusia 3 tahun, B. dan K. inisial nama mereka... B. sangat lucu, bahkan dia tau nama-nama tokoh kartun di buku yang kami bagikan, dia tau wall E (dia bacanya "ini wal e") , sungguh tak tega mengetahui dia mengidap kanker :( dan pasien di sebelahnya, K., mengidap kanker stadium 4 :(, sang Ibu keliatan begitu tegar dan ikhlas menerima kenyataan anak balitanya terkena kanker stadium 4... K. terlihat memiliki kepala yang sedikit membesar, dia harus digunakan penyangga tulang krn semua tulang belakangnya sudah terkena kanker. G tegaaa liatnya, apalagi liat tulisan yang ibunya buat d papan tulis, intinya "sebagai manusia kita harus yakin Allah akan memilihkan jalan yang terbaik dan sudah sepatutnya, kita sebagai manusia menerima segala ketetapan Allah"

Ketika sempet keliling-keliling, sempet liat hasil karya mereka, di mading, ada cerita dan puisi (banjirlah, g bs nahan air mata bacanya). Mereka menceritakan bagaimana perasaan mereka ketika pertama kali mereka tau bahwa mereka divonis mengidap kanker.....

Ya Allah ketegaran mereka, keceriaan dan senyuman itu... 



No comments:

Post a Comment